Ads

اَّرَّبَّنَا ِإنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ َأ ْ ن آمِنُوْا ِبرَبِّكُمْ َفآمَنَّا رَبَّنَا َفا ْ غفِرْ لَنَا ُذنُوبَنَا وَ َ كفِّرْ عَن سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَاِ ر رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عََلى رُسُلِكَ وَ َ لا تُخِْزنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ِإنَّكَ َ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ Robbanaa innanna sami’naa munadiyan yunaadi lil iiman an aamanu birobikun fa amannaa. Robbanaa faghfir lanaa dzunubaana wa kafir sayyiatinaa wa taffannaa ma’al abror. Robbanaa wa aatinaa ma wa’attanaa ‘ala rusulika wa laa tukhzinaa yaumal qiyamah innaka laa tukhliful mi’aad “Ya Allah sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru pada iman: “Berimanlah kamu kepada Allah, maka kami pun beriman. Ya Allah, ampunilah dosa dan hapuskan kesalahan‐kesalahan kami, serta matikan kami beserta orang‐orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul‐rasul‐Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji.” (QS. Ali Imrôn: 193‐294).

LISTEN

Listen to Quran

Surah Asy-Syams, Surah Al-Lail, Surah Ad-Dhuha


91. Asy-Syams


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani

[1] Demi matahari dan cahayanya yang terang-benderang;

[2] Dan bulan apabila ia mengiringinya;

[3] Dan siang apabila ia memperlihatkannya dengan jelas nyata;

[4] Dan malam apabila ia menyelubunginya (dengan gelap- gelita),

[5] Demi langit dan Yang membinanya (dalam bentuk yang kuat kukuh – yang melambangkan kekuasaanNya);

[6] Serta bumi dan Yang menghamparkannya (untuk kemudahan makhluk-makhlukNya);

[7]Demi diri manusia dan Yang menyempurnakan kejadiannya (dengan kelengkapan yang sesuai dengan keadaannya);

[8] Serta mengilhamkannya (untuk mengenal) jalan yang membawanya kepada kejahatan, dan yang membawanya kepada bertaqwa; -

[9] Sesungguhnya berjayalah orang yang menjadikan dirinya – yang sedia bersih – bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikan),

[10] Dan sesungguhnya hampalah orang yang menjadikan dirinya – yang sedia bersih – itu susut dan terbenam kebersihannya (dengan sebab kekotoran maksiat).

[11] (Ingatlah), kaum Thamud telah mendustakan (Rasulnya) dengan sebab perbuatan derhaka mereka yang melampaui batas;

[12] Ketika orang yang paling jahat di antara mereka menerima perintah dari mereka (supaya membunuh unta yang menjadi mukjizat),

[13] Maka berkatalah Rasul Allah (Nabi Soleh) kepada mereka: ” (Janganlah kamu ganggu) unta betina dari Allah itu, dan (janganlah kamu menyekatnya daripada mendapat) air minumnya (supaya kamu tidak ditimpa azab)!”

[14] (Setelah Nabi Soleh memberi amaran) lalu mereka mendustakannya serta menyembelih unta itu. Dengan sebab dosa mereka, maka Tuhan menimpakan mereka dengan azab yang membinasakan serta Ia meratakan azab itu meliputi mereka (sehingga punah-ranah semuanya).

[15] Dan Allah tidak hiraukan kesudahan (mereka) yang demikian, (kerana itu adalah balasan yang adil).



92. Al-Lail


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani 

[1] Demi malam apabila ia menyelubungi segala-galanya (dengan gelap-gelitanya),

[2] Dan siang apabila ia lahir terang-benderang;

[3] Demi Yang menciptakan (makhluk-makhlukNya) lelaki dan perempuan, (jantan dan betina); -

[4] Sesungguhnya amal usaha kamu adalah berbagai-bagai keadaannya.

[5] Jelasnya: adapun orang yang memberikan apa yang ada padanya ke jalan kebaikan dan bertaqwa (mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan segala laranganNya), -

[6] Serta ia mengakui dengan yakin akan perkara yang baik,

[7] Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesenangan (Syurga).

[8] Sebaliknya: orang yang bakhil (daripada berbuat kebajikan) dan merasa cukup dengan kekayaan dan kemewahannya, -

[9] Serta ia mendustakan perkara yang baik,

[10] Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesusahan dan kesengsaraan;

[11] Dan apakah pertolongan yang dapat diberi kepadanya oleh hartanya apabiha ia telah terjerumus (ke dalam azab seksa hari akhirat)?

[12] Sesungguhnya tanggungan Kamilah memberi hidayah petunjuk (tentang yang benar dan yang salah).

[13] Dan sesungguhnya Kamilah yang menguasai hari akhirat dan alam dunia.

[14] Maka (serentak dengan memberi hidayah petunjuk) Aku juga telah memberi amaran mengingatkan kamu akan api neraka yang marak menjulang,

[15] Yang tidak akan menderita bakarannya melainkan orang yang sungguh celaka, -

[16] Yang telah mendustakan (kebenaran) dan berpaling ingkar.

[17] Dan (sebaliknya) akan dijauhkan (azab neraka) itu daripada orang yang sungguh bertaqwa, -

[18] Yang mendermakan hartanya dengan tujuan membersihkan dirinya dan hartabendanya,

[19] Sedang ia tidak menanggung budi sesiapapun, yang patut di balas,

[20] Hanyalah mengharapkan keredaan Tuhannya Yang Maha Tinggi;

[21] Dan demi sesungguhnya, ia tetap akan berpuas hati (pada hari akhirat, dengan mendapat segala yang diharapkannya).




93. Ad-Dhuha


Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani 

[1] Demi waktu dhuha,

[2] Dan malam apabila ia sunyi-sepi -

[3] (Bahawa) Tuhanmu (wahai Muhammad) tidak meninggalkanmu, dan Ia tidak benci (kepadamu, sebagaimana yang dituduh oleh kaum musyrik).

[4] Dan sesungguhnya kesudahan keaadaanmu adalah lebih baik bagimu daripada permulaannya.

[5] Dan sesungguhnya Tuhanmu akan memberikanmu (kejayaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat) sehingga engkau reda – berpuas hati.

[6] Bukankah dia mendapati engkau yatim piatu, lalu la memberikan perlindungan?

[7] Dan didapatiNya engkau mencari-cari (jalan yang benar), lalu Ia memberikan hidayah petunjuk (dengan wahyu – Al-Quran)?

[8] Dan didapatiNya engkau miskin, lalu Ia memberikan kekayaan?

[9] Oleh itu, adapun anak yatim maka janganlah engkau berlaku kasar terhadapnya,

[10] Adapun orang yang meminta (bantuan pimpinan) maka janganlah engkau tengking herdik;

[11] Adapun nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau sebut-sebutkan (dan zahirkan) sebagai bersyukur kepadaNya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan